Coretan Putih diatas Hitam...

Welcome to my site.


Kamis, 24 Maret 2011

Antara AKU dan CINTA-KU

Teman-teman semua.
Bagi seorang yang telah menginjakan umurnya pada usia 20 tahun memang tidak bisa dibilang kecil atau sebentar. Paling keras orang sudah menyebutnya dengan taraf anak MUDA. Muda bukan berarti kecil, kecil juga bukan berarti anak-anak.

Pada taraf usia seperti ini, biasanya semua orang rentan terkena virus CINTA. Lagi-lagi cinta...
Penulis ingin berbagi cerita, singkat saja, semoga ada manfaat dibaliknya...


Antara aku dan cinta-ku.
Subuh ini adalah sahur yang entah keberapa dibulan suci tahun lalu. (2010). Aku baru saja menghabiskan sepiring nasi plus plus. Seperti biasa, setelah itu azan subuh dan langsung tancap gas untuk sholat. Bukan berarti sholatnya buru-buru, tapi sholat diawal waktu.

Setelah itu, aku menyambar telepon seluler yang ada diatas meja kamarku. Terlihat sebuah pesan masuk yang berasal dari salah seorang teman -katakanlah namanya "BUDI." Budi adalah seorang teman sejak SMP, ia sangat melek dengan IT.

Intinya saja, aku diajak untuk ikut buka puasa di salah satu rumah makan di kota ini bersama komunitas-komunitas yang berasal dari seluruh Indonesia. "waduh, ini anak cari lawan, baru aja mau tahan nafsu makan, eh, ada undangan makan." Ujarku.

Sorenya.
Pertemuan buka puasa berjalan lancar hingga kami yang berasal dari kota ini harus membuat komunitas diatas nama KOPROL. Yah, aku berhasil membangun sebuah komunitas itu hingga kini. Tidak sulit, gampang karena semua teman-teman baru yang dijumpai disana sungguh menarik.

Selama perjalanan komunitas tersebut, aku mengakui bahwa ada salah satu dari anggotanya yang aku taksir. Bagaimana pun, aku sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi dengan gadis yang sering aku panggil "Humaira" tersebut. Walau jujur, perasaan itu masih ada, bahkan seluruh hati ini untuk dia. Tapi, entah lah...

Balik lagi kedalam topik cerita. Aku suka dengan dia. Dia adalah anggota sebuah komunitas yang aku dirikan, yang aku pimpin. Sebenarnya dari sudut matanya, dia juga mempunyai perasaan terhadapku. Sedangkan aku harus bersikap wajar.

Melangkah jauh sedikit ke arah Limau Manis. Sebuah kampus yang berdiri megah diatas bukit. Disana aku termasuk kedalam salah satu mahasiswa yang sibuk. Sebagai motor penggerak media independen kampus, aku juga memiliki anggota yang cukup banyak, 25 orang.

Awalnya teman-teman seperjuangan selalu mencelaku dengan menjodohkan, karena mereka tahu aku sudah putus dengan pacarku yang lama. Dia memang manis, dan aku suka. Entah kenapa, ketika sedang dikampus, ketika duduk diperpustakaan, dia selalu ada.

Entahlah, bagi ku itu adalah sebuah perasaan yang tidak tetap, ibarat mata uang, itu adalah sisi dibalik sisi yang sekarang. Aku sudah mengetahui betapa pahitnya cinta, walau pernah merasakan manisnya cinta itu sendiri.

Antara aku dan cintaku, hanya aku dan Khalik ku yang tahu.(Tinta Putih)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes