Coretan Putih diatas Hitam...

Welcome to my site.


Jumat, 23 Agustus 2013

Hidup, Jelas Sebuah Pilihan

Menapak jejak sesaat setelah memberikan hasrat.

Ada beberapa hal yang patut diperjelas. Pertama persoalan proses rekruitmen bank indonesia yang pada dasarnya aku mendaftarkan diri untuk turut serta. Tapi disaat tiba waktu untuk proses ujian/tes pertama, aku memutuskan untuk tidak ikut serta.

Banyak pihak yang menyayangkan keputusan ini. Karena peluangnya cukup baik. Perhitungannya sederhana, tolak ukur sebuah pekerjan bukanlah sebuah kapasitas dimana bekerja. Embel-embel bank memang sudah lama tidak ku nikmati, pakaian yan rapi dan sepatu mengkilat, jhak semacam itu bukanlah pribadiku sendiri.

Alasan kedua kenapa tolak rekruitmen bank indonesia karena tidak mau rakus mencari 'second job'.

Aku dengan keras kepala masih tetap mengatakan bahwa mengelola media online www.ekspresnews.com adalah pilihan pertama, sehingga berujung kepada tingkat salary (gaji) bukanlah tolak ukur sejahteranya hidup.

Hidup adalah pilihan. diantara pilihan akan muncul pilihan-pilihan berat.

Tinta Putih

Sabtu, 17 Agustus 2013

Secangkir Kopi, Pojok Redaksi EkspresNews

Rasanya sudah cangkir yang kedua...

Malam ini entah mengapa bisa ada diruangan yang biasanya hanya dihuni hingga pukul 6 sore itu. Ada segores alasan yang tak terpungkiri ingin memasuki ruangan yang dihiasi dengan pernak-pernik komputer dan beberapa berkas liputan.

Ya. Malam ini bertengger hangat diruangan yang berAC super dingin, sudah 2 cangkir kopi yang aku seduh malam ini. Memposisikan diri duduk di kursi ruangan tunggu. Beberapa file yang belum siap masih dalam proses menuju finalisasi. Tunggu beberapa menit lagi.

Tak sadar saja, sudah melewati satu hari di 68 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Ada satu pertanyaan yang muncul saat seruput kopi dicangkir kedua habis, "Pagi tadi, beberapa rumah tidak mengibarkan bendera, ada apa? Apakah dengan tidak mengibarkan bendera dihalaman depan rumah merupakan wujud ketidaknasionalisan seseorang?"

Ruangan ini sudah mencapai 16 derajat...

Baca Juga : Sekilas Berita Dugaan Korupsi Kelok 9

Terdengar deru mesin motor tengah berhenti tepat didepan kantor redaksi. Menoleh sebentar, ternyata seorang reporter yang hendak menerbitkan sebuah berita tentang teknologi. 

Aku kembali duduk dan menuliskan kembali beberapa konsep yang sedang menyibukan. Ini bukan tentang rumah-rumah tanpa bendera dan juga bukan rencana cangkir ketiga.

Sembari kembali merumuskan konsep sederhana tentang media online, seorang teman sedang melakukan "percakapan" dijejaring sosial facebook, oh, ternyata ajakan untuk joging esok pagi, aku menyanggupi.

Ruangan ini semakin dingin, mencari remote untuk menaikan suhu ruangan. 25 sudah cukup. Aku teringat dan konsep ini bagus, aku lekas menuliskan beberapa konsep malam yang telah aku temukan. Beberapa antisipasi dari blunder konsep yang akan terjadi sudah aku siapkan juga. Semoga saja, satu dari 17 konsep yang telah tertulis tersebut bisa terealisasikan. 

Dan tak terasa, ini sudah cangkir ke 4, aku tertidur.

TintaPutih

Jumat, 02 Agustus 2013

Gesekan @InfoUnand dengan Admin Akun Lain

UNTUK SEMENTARA, TULISAN ASLI GUE SIMPAN DULU, REKTOR UNIVERSITAS ANDALAS SEMALAM SUDAH TELPON DAN MEMBERIKAN KETERANGAN...

UNTUK MABA (MAHASISWA BARU) :
1. JANGAN POLEMIK INI MENJADI BAHAN SEBAGAI MEMBEDAKAN AKUN TWITTER YANG KALIAN FOLLOW.

2. INFORMASI YANG DIBERIKAN OLEH SIAPAPUN BOLEH KALIAN TERIMA, TAPI DIMOHON UNTUK MENCERNA DAN MEMBUKTIKAN INFORMASI TERSEBUT KEPADA INSTANSI TERKAIT, EX: REKTORAT, DEKANAT, JURUSAN, MAUPUN BIRO AKADEMIK.

UNTUK MAHASISWA LAMA :
1. MOHON MEMBANTU MAHASISWA BARU DALAM PROSES ORIENTASI, JANGAN TERJADI DISORIENTASI (BAKTI)

2. JANGAN MENYEBARKAN INFORMASI, JIKA TIDAK BENAR.

3. JIKA BENAR INGIN MEMBERIKAN INFORMASI, BERIKANLAH DENGAN BIJAK.

UNTUK ALUMNI :
1. TERIMA KASIH KEPADA ALUMNI YANG TELAH MEMBANTU MEMBERIKAN ARAHAN KEPADA CALON ATAUPUN MAHASISWA BARU.

2. DIMOHON TIDAK MENYEBARKAN INFORMASI, KARENA SUDAH ADA PENANGGUNGJAWABNYA, TERUTAMA MELALUI MEDIA SOSIAL, CUKUP BERITAKAN SAJA MENGACU KEPADA POINT 2 (UNTUK MABA)

WASSALAM.

Selasa, 16 Juli 2013

Jurnalisme Itu Butuh Essensi Positif

Beberapa bulan yang lalu, ada project bersama teman. Semacam komunitas, tapi memang berasal dari komunitas yang dulu eksis dan sekarang sudah tidak lagi, permasalahan pendanaan dari buildingnya.

Ada semacam pelajaran yang bisa dipetik dari kisah tersebut, bukan membandingkan, tapi itu dipahami sajalah untuk teman-teman yang disana.

Pertama, project yang kita kerjakan termasuk kedalam kategori jurnalistik. Sejatinya, kita berada dibawah naungan UU Pokok Pers No. 40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik hingga Pedoman Media Siber. Apakah teman-teman pernah membacanya?

Terkait membaca atau tidaknya, referensi untuk hal-hal diatas bukan sedikit, banyak berkeliaran didalam google ataupun mesin pencari lainnya, biasanya saya menggunakan jasa Bing Search. Teman-teman jika ingin terus melanjutkan project ini hendaknya memahami sedikit banyak hal-hal diatas.

Baca Juga : Seputar Korupsi Pembanguna Kelok 9

Kedua, project yang kita jalankan (awalnya) bersama itu sebenarnya sudah bisa dikatakan 85persen selesai. Hanya saja, ego dan kemauan dalam diri kita berbeda. Saya hanya ingin project ini selesai tanpa ada dasar dibelakangnya. Toh yang punya project adalah bersama.

Ada beberapa hal yang menjadi dasar pertimbangan saya untuk keluar dari project tersebut.
1. Tentang editor. Tim editor sejatinya adalah orang yang akan meng-edit-kan naskah yang telah ditulis oleh mereka yang meliput. Editor bukanlah yang merangkai kata-kata.
2. Ada dualisme "tujuan" dari project tersebut. Pertama, karena tuntutan salah satu klub mobil yang telah teman-teman janjikan, kedua, niat untuk menyelesaikan project ini secara murni. Seharusnya tidak ada dualisme ini.
3. Photosesion di kampus Unand. Sebenarnya ini salah paham, tapi yang menjadi dasar pertimbangan adalah, kita sama-sama memperlihatkan 'pongah' yang ada. Saya cuma memberikan saran bahwa inlender-inlender disana sangat tidak baik responnya terhadap orang, apalagi diwaktu libur. Tapi teman-teman tidak percaya.
4. Ada hal penting yang seharusnya menjadi fokus utama saya sewaktu itu. Bukan project ini, tapi skripsi yang seharusnya sudah kelar 1 bulan yang lalu. Dan media online yang telah saya rintis jauh sebelum project ini ada. Jadi saya putuskan keluar sepihak.
Judulnya, Jurnalisme itu butuh esensi positif, maksudnya adalah dalam proses mencari, mengumpulkan, mengolah, mengrivew, dan menyebarkan informasi dalam bentuk tulisan butuh hati nurani yang positif. Bukan seperti yang telah kita lakukan.
Saya memang baru dalam dunia jurnalis, dimulai dari kelas 1 SMA hingga sekarang yang sudah memasuki tahun ke 7. Baru merasakan sedikit polemik dalam jurnalistik itu. Pengalaman berharga dari salah satu koran terbesar di kota ini, Singgalang.

Pernah pula teman mengatakan bahwa "kita bisa adu skil" maksudnya apa? Dalam dunia jurnalistik, tidak ada dan tidak akan pernah yang namanya adu skil dalam bekerja, kecuali ikut kompetisi menulis. Sebagai contoh, saat saya menjadi wartawan koran singgalang, saat saya meliput, datang seorang wartawan meminta data yang saya kumpulkan tadi. Thats fine. Begitupun sebaliknya. Wartawan dengan beda payung, seperti koran A dengan koran B, TV A dengan TV B, mereka secara institusi memang berbeda, tapi secara batin, mereka bersaudara.

Semoga saja teman bisa menangkap masuk tulisan ini.
(Tinta Putih)

Senin, 15 Juli 2013

On Fire Bersetubuh Dalam Pergulatan Kata

Nah, ini akan jadi postingan kedua setelah mati suri nya blog ini.

Sewaktu acara Beasiswa Djarum "Leadership Development" di Bukittinggi. Seorang maestro blogger, mbak Margaret, memberikan ilustrasi yang cukup untuk menggugah nafsu untuk terus menulis. Begini ceritanya, 
"Sejatinya seorang blogger bisa bertahan hidup dengan menulis, ini benar, bukan dalam artian secara harfiah bahwa dengan menulis bisa dapat uang, tapi coba lihat saja. Buku-buku terkenal yang sepanjang jaman tidak akan pernah dilupakan oleh orang-orang."
Bayangkan saja coy !!!
Nama kita dikenang sepanjang masa dengan gagasan pemikiran yang cukup adil dipertimbangkan dan dibanggakan oleh anak cucu dan keturunan. Sebagai contoh, Buya Hamka dengan sejuta buku yang tak pernah habis untuk diburu oleh kalangan muda maupun tua.

Membuka bookmark lama ini bukan karena apa-apa, hanya saja blog seorang teman lama (sempat jadi pacar siih :p)  memiliki alur tulisan yang menarik untuk disimak dan tiba-tiba saja kusor mouse beralih ke bookmark-bookmark situs pilihan. Akhirnya menulis lagi.

Sehingga ada tulisan disalah satu media sosial, KESELARASAN JUDUL DENGAN ISI TIDAK PERLU !!!

Apa maksudnya???

Nothing.
(tinta putih)
 
 
 

Minggu, 14 Juli 2013

Let's Get The Party Started

Yah, bener, sudah lama tidak membuka laman ini. Bukan sombong, tapi ini karena kesibukan "nganggur" setelah mendapatkan gelar sarjana. Ada sih niat untuk mencari pekerjaan, tetapi terhalang birokrasi. Aku belum punya KTP !!!

Hahahahaaa...
KTP memang sangat diperlukan, tapi seminggu menjelang puasa kemaren, aku sudah melakukan pengurusan bla bla bla di kelurahan. Jadi bisa ditunggu hingga minggu kedua bulan puasa lah...

Selain telah menamatkan kuliah (sarjana Ekonomi) aku juga sedang sibuk melakukan ritual. Ritual? hahaha.. Bukan ritual menuntut ilmu hitam, bukan juga ritual mengejar uang dengan bersemedi ala dukun-dukun didalam FTV yang tayang di MNC... 

Ritual biasa yang aku lakukan cuma mengejar berita-berita untuk diposting di media online yang sedang aku kembangkan, www.ekspresnews.com 

Selain bergiat dalam kegiatan jurnalistik, aku juga tengah memperlancar berbahasa inggris, alih-alih ingin melanjutkan studi master di Amerika sih, tapi ini sudah mulai menampakan jalannya. Alhamdulillah.

Sekian dululah cerita ini, jika tidak ada aral melintang, pasti akan aku tulisi lagi. Jangan ragu jika nanti aku kehilangan password ataupun username, karena sudah di bookmark di google chrome :)

(tinta putih)

Sabtu, 16 Februari 2013

Kepemimpinan itu Tegas, Manusiawi dan Center

Dikutip dari situs www.ekspresnews.com rubrik opini yang saya tulis sendiri....

Joko Widodo, Gubernur terpilih di DKI Jakarta menjadi perhatian publik saat ia berhasil mengalahkan Fauzi Bowo dalam putaran kedua pemilukada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Lantas, apa yang menjadi perhatian rakyat sehingga Jowoki yang berasal dari daerah mampu dipercaya dalam mengentaskan semua permasalahan komplek ibukota?
Apa benar segenap prestasi yang ia torehkan saat menjabat sebagai walikota Solo menjadi tolak ukur dalam proses 5 tahun kedepan? Seberapa mampu Jokowi dan Ahok merealisasikan kepercayaan umat Jakarta terhadap janji-janji semasa kampanye kotak-kotak Jokowi-Ahok?
Yap, seorang pemikir dari Fakultas Hukum Universitas Andalas pernah berkata kepada penulis bahwa, seorang pemimpin harus menjadi perhatian dan memiliki perhatian kembali kepada yang memerhatikannya.
Seraya berpikir, kita juga harus melihat kedalam sosok pribadi seorang pemimpin tersebut. Bersejarahlah, Nabi Muhammad SAW, beliau dilahirkan menjadi seorang pemimpin umat dunia. Lantas, masih adakah seorang pemimpin yang benar-benar dilahirkan untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini?
Berbicara tentang pemimpin tidak lepas dari karakter yang dimilikinya. Pemimpin berkarakterlah yang mampu mengatasi pertanyaan sebelum ini. Sungguh sulit saat ini mencari seorang pemimpin yang benar-benar dilahirkan untuk menyelesaikan masalah umat. Tidak Jokowi tidak pula SBY.
Oke, kita kembali ke pernyataan seorang pemikir di fakultas hukum tadi. Pemimpin harus memiliki perhatian kepada yang memerhatikannya. Benar saja, jika seorang pemimpin tidak ‘ngeh’ dengan warganya, pastilah warga memberontak. Ketegasan pemimpin untuk lebih dekat dengan warga atau rakyatnya harus di posisikan prioritas oleh pemimpin. Jika tidak, warga atau rakyat akan bergejolak.
Terkadang ini bisa di lihat kepada pemimpin tua yang punya idealisme tinggi yang rasanya belum bisa menerima peluang dan kekuatan yang lebih dalam skema analisa SWOT. Belum sadarnya mereka bahwa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan bukan untuk memanusiakan manusia. Sungguh ironis memang.
Seorang aktivis anti korupsi, Fadjroel, pernah menuliskan satu kalimat yang cukup menarik dengan menggunakan hastag #sunsetgeneration. Apa maksudnya?
Sunset Generation ini adalah sebuah pola atau ungkapan sindiran terhadap pemimpin tua yang masih ingin memimpin dan berkuasa. Pemimpin-pemimpin tua yang haus dengan kekuasaan dengan pongah melenggang untuk menjadi pemimpin seperti RI 1, inilah yang sunset generation yang dimaksud.
Sejauh mata memandang, posisi seorang pemimpin berada di tengah. Menjadi center bagi yang dipimpinnya adalah sebuah pola yang seharusnya dilakukan saat ini. Pemimpin harus mengesampingkan kepentingan partai ataupun politik. Wahai pemimpin, negara ini, bangsa ini, adalah milik masyarakat negara, bukan milik partai politik yang memenangkan pemilu. Selesaikanlah semua permasalahan ini, karena kalian para pemimpin telah dipercaya masyarakat untuk menjadi center dalam penyelesaian masalah.(*)

(Pemimpin Redaksi E.News)

Selasa, 01 Januari 2013

3 Laptop dan 1 Netbook : Raib !!!

Perjalanan panjang di akhir tahun 2012 menyimpan sejuta cerita, beberapa diantaranya akan tertuang disini, kelak.
 
Damai saat semua berkumpul dan tertawa bersama, walau terkadang beberapa waktu tegang karena medan jalan yang ditempuh menuju aceh cukup ekstrem. Tapi, menghabiskan waktu bersama keluarga memang sekaranglah saatnya, jika nanti telah dewasa, pasti sudah memiliki jalan hidup masing-masing.

Sejauh mata memandang, hamparan sawit di Provinsi Riau perbatasan Sumatera Utara menjadi santapan, beberapa kali aku menyetir dengan porsi waktu 3 jam lebih, bergantian dengan abang dan papa. Niat untuk melihat dan bersilaturahmi dengan nenek yang sudah semakin tua, adalah tujuan utama perjalanan akhir tahun itu.

Entah apapun itu, aku tidak memiliki firasat sedikitpun, tanggal 31 dini hari, aku kembali dan mendapati rumah dalam keadaan sudah terbuka. Ya, maling. Setelah di cek, benar, 2 laptop dan 1 netbook yang disimpan didalam lemari raib dibawa kabur.

Awalnya kami menduga maling masuk lewat pintu lantai atas, ternyata paginya setelah di cek sekeliling rumah, maling berhasil masuk melewati jendela dengan membobol terali besi yang ada.

Cukup kaget dan hanya bisa berujar Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. (Tinta_Putih)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes