Coretan Putih diatas Hitam...

Welcome to my site.


Sabtu, 18 Juni 2011

Pilih Mobil atau Motor?

Banyak sekali pelanggaran lalu lintas yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Coba saja perhatikan dipersimpangan lampu merah, petugas selalu berjaga untuk memastikan ada atau tidaknya pengemudi kendaraan bermotor yang melanggar.
Tidak hanya motor, tapi mobil juga sering “dihentikan” disana. Rata-rata yang selalu berhenti disana, jika pengendara motor, pasti kepalanya sudah keras, bahkan melebihi kerasnya aspal jalan. Dalam hal ini, pengendara tidak mengunakan helm. Kalaupun ada mengunakan helm, psati tidak berstandar nasional. Kena tilang.
Kembali terperhatikan disalah satu simpang jalan dikota ini, sebuah kendaraan roda empat, sedang, sangat modif dengan bemper yang hampir menyentuh aspal jalan, pintu yang terbuka keatas, seperti game-game di playstation.
Mobil itu ternyata memiliki kesalahan, usut punya usut, ternyata sang pengemudi tidak mengunakan sabuk pengaman dan menerobos lampu merah. Untung saja tidak ada yang bertabrakan karena kelalaian sang sopir yang masiih mengunakan seragam putih abu-abu itu.
Lantas, ketika bercerita dengan seorang teman yang tengah sibuk mengerjakan tugas presentasinya, ia meletup. Kalau begitu, untuk memilih antara dua kendaraan itu, lebih baik masyarakat kota padang mengunakan sepeda saja kemana-mana daripada mobil atau motor.
Ia melanjutkan, bayangkan saja, BBM bersubsidi akan dibatasi, macet yang akan dihindari, kecelakaan lalulintas yang harus dikurangi, lalu petugas polisi disimpang lampu merah yang akan dihadapi.
Biarkan saja, jika pakai sepeda, tidak perlu memikirkan bahan bakar, macet, kecelakaan, dan tidak perlu takut dengan bapak petugas berseragam hijau cerah yang selalu ada untuk mengawasi lalulintas. Apa lagi, Tour De Singkarak telah berakhir, kenapa kita tidak buat saja Tour De Office, Tour De Kampus, atau Tour De Kunjungan Kerja, mengunakan sepeda ??? (Tinta Putih)

Rabu, 08 Juni 2011

Mendaki Bukit Lasung

Hmm...
Pagi itu lumayan cerah, motor Supra, Mio, dan Vega telah siap menuju kota Solok. Kamis, 2 Juni 2011. Setelah berkumpul di rumahnya Harly, kami berangkat melalui kota Padang Panjang, Singkarak, dan Solok.

Rute yang berputar, sebenarnya ada jalan yang lebih dekat, Sitinjau Lauik, tapi ini kan perjalanan, jadi tidak ada salahnya juga. Perjalanan dimulai. Aku bersama Farid diatas Supra. Harly dan Fuji bersama diroda Vega. Sementara itu, Agung, abangku mengenjot Mio.

Lucu juga, bekal yang tidak terlalu banyak akan dimanfaatkan selama dua hari satu malam. Yang pastinya kami akan berfoto dan mempublishnya disitus-situs pribadi yang kami punya. (padahal cuma punya blog dan facebook, dodol.)


Perjalanan cukup lancar, didaerah air terjun kami istirahat sejenak, melepas penat dan sedikit membakar semangat dengan sebatang Marlboro disela-sela jari. Cukup ampuh untuk menghilangkan penat kalau duduk disini lama-lama.


Perjalanan berlanjut hingga Padang Panjang, cukup lancar dan tidak ada macet atau gangguan lalu lintas lainnya. Cuma agak ragu juga, maklumlah, mio yang dikendarai oleh Agung menggunakan Nomor Polisi BM alias Pekanbaru punya, jadi takut dikejar polisi yang "lapar."

Jangan pula munafik, sudah rahasia umum kalau itu memang sering terjadi. Lumayan jugalah, 50ribu sampai 100ribu bisa melayang kalau tidak pandai-pandai melobi dan sedikit mengertak polisi nakal seperti itu.

Padang Panjang lewat, Pemandangan Danau Singkarang menanti sehingga kami dipaksa harus singgah dan berfoto-foto untuk diabadikan. Maklum, apapun jenis kegiatan, yang penting seksi dokumentasi harus ada dan wajib.



Nah, itu dia teman-teman ku, sementara aku duduk diatasnya saja untuk mengawasi motor-motor yang kami bawa. kalau nggak salah, ada satu tempat lagi kami berhenti, bukan untuk berfoto-foto, tapi kami disana menikmati mie rebus dan rujak.

Yah, itulah dia, Danau Singkarak.

Satu jam lebih kurang, kami sampai dikota solok, tepatnya di rumah ku. Disana kami istirahat sejenak sambil menunggu pertandingan antara Semen Padang vs Perija yang berakhir imbang.

Pukul setangah 5 kami baru menuju lokasi pendakian bukit. Sungguh pemandangan yang indah menanti didepan mata kami. Sawah nan berjenjang, bukit nan terhampar memanjang. Percikan air sungai yang mengalir merdu, kicauan burung sahut bersahutan menambah renyah suasana.

Sesampai dirumah nenek didaerah Sawah Jambak. Ternyata suasana mendaki berubah karena hari sudah malam, alhasil nenek mengusulkan untuk mendaki mengunakan motor saja. Tidak akan sanggup kalau badan ini yang dibawa naik dengan terjalnya medan yang akan ditempuh.

Ternyata benar, motor sampai diatas bukit dan semua letih lelah hilang setelah pemandangan yang sungguh menakjubkan hadir dimuka wajah kami. Kota solok dimalam hari. Kerlipan lampu dan kejar-kejaran lampu mobil dimalam hari sangat jelas dari atas ini semuanya.



Hingga malam terlewatkan dengan acara demi acara bernyanyi. Rokok dan Kopi memang menjadi teman sejati kala itu. Hingga pagi menjelang dan sangat indah dikala pagi.

Minggu, 05 Juni 2011

It's My Day

Selamat ulang tahun ku ucapkan untuk diriku sendiri. Yah, daripada nunggu dikasihani... Dalam blog ini khusus ucapan dari seseorang yang mungkin lupa dengan tanggal ini. Dulu saja, bela-belain nelpon jam 12 malam teng tanggal 5 juni.

haahahhaay, tapi sekarang, bisa dikatakan tidur ku sangat nyenyak. Walaupun semalam begadang dengan preman-preman di Gunung Pangilun. Seperti si Amaik yang punya rumah. Selalu berkata setiap pagi, Morning brader... Labah bukan sambarang labah

Sementara itu, si Fuji Kiting yang membujuk aku pergi ke gunung pangilun adalah orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun, tepat pukul 1 pagi.

Lain halnya dengan si Farid yang malam itu hanya main PS dan yang paling dulu tepar karena mengantuk.

Tidak special pada usia 20 tahun ini, tapi karena aku punya teman yang selalu tertawa dan keluarga yang mendukung, syukur-syukur semuanya berjalan lancar. Semoga saja pada hari ulang tahun ini membawa berkah untuk satu tahun kedepan dan tahun-tahun selanjutnya. Amin....


Lalu kira-kira apa ya kado untuk ulang tahun kepala dua ini? Tapi, aku sedikit pesimis karena tidak mungkin pada usia yang sudah "tua" ini masih dapat kado hadiah ulang tahun.

Setidaknya. Seulas senyum masih berharap hingga saat ini, lumayanlah untuk membasuh luka hati, jiiahhh luka hati. Tidaklah, setiap saat saja adalah special, entah kenapa tulisan ini menjadi ngawur dan tak tahu arah.

Tapi, tunggu dulu, siapa yang mau marah? emang ini blog situ ya? ini kan punya saya, kepunyaan si Tinta Putih. Hahahahahahhaaaa.. Emang situ oke ya..

Sudahlah, yang penting hari ini Minggu, 5 Juni 2011. Aku genap 20 tahun dan itu adalah tanda awal bahwa hidup ini hanya tinggal sekitar 40 tahunan lagi, semoga saja diberi umur panjang oleh yang Kuasa. Amin...(Tinta Putih)

Sabtu, 04 Juni 2011

Kesempurnaan Cinta Indi.. !!!!

Dulu, sewaktu berseragam putih abu-abu, aku berpikir kalo cinta hanya sekadar main-main dan nggak punya tujuan. Tapi, seiring berjalannya waktu, aku sendiri menemukan seorang gadis cantik yang duduk satu ruangan dikelas Ipa 2. Dia manis, cantik, ayu dan yang penting, aku suka dia dan aku mulai tahu tujuan cinta.

Mungkin terlihat bodoh, aku yang tampilannya urakan, bodoh, jerawatan, sering nggak buat tugas, tiap ujian pasti nyontek bisa suka sama seorang gadis juara umum dan paling rohis. Tapi aku sendiri nggak gentar, karena ini urusan hati. Indi bisa rasakan sendiri. Mencintai dan dicintai seseorang yang mengidap HIV/AIDS tidak akan pernah ada kata salah dalam hal itu.

Alhasil, akhir semester dua dikelas dua, aku jadian dengan dia. Tapi, kita berdua jarang jalan bareng, paling hebat cuma duduk diperpus dan belajar bareng, itu juga kalau tidak ada orang disana.
Indi..!!!
Foto : ini aku copast karena Hp kamera lagi dipinjem ama adik, hehehee..

Setelah aku baca "Karena Cinta Itu Sempurna," sumpah, air mata ini mengalir seperti waktu aku membaca novel pertama kamu, "Waktu Aku Sama Mika." Kisah-kisah itu sungguh inspiratif, bukan dari penulisannya yang mudah dicerna, tapi dari perjalanan dan pengalaman yang Indi punya.



Tanggal 5 Juni aku genap 20 tahun, tapi sudah dua tahun aku nggak pernah lagi mendengar suaranya yang cerewet dan tawanya yang riang saat menyanyikan mars ulang tahun, mungkin karena kami sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi, beda dengan Indi dan Mika, berpisah karena ajal, tapi aku yakin didalam hati bahwa cinta itu abadi seperti bunga Edelweis yang ku petik saat mendaki gunung Merapi di Kab. Agam Sumatera Barat.
*Edelweis : Bunga keabadian.

Indi, kesempurnaan cinta tidak kita dapat saat cinta itu bersatu, tapi saat cinta itu bersemi dan tumbuh indah didalam hati. Terkadang cukup aneh juga kalo cowok berbicara tentang cinta. Tapi tidak ada salahnya bukan, hehehee.

"Karena Cinta Itu Sempurna" bagi aku sebuah catatan yang mesti dibaca oleh semua kalangan muda. Jangan bertanya kenapanya, sudah pasti karena bagaimana pergaulan sehari-hari anak muda negara kita ini. Kita sadar karena tidak ada manusia yang sempurna, tapi setidaknya sungguh banyak yang sudah menjadi korban dari "kejahatan cinta," andai saja kisah perjalanan Indi yang penuh dengan keluguan dan nilai cinta pasti banyak anak muda yang saling setia dengan pasangan mereka masing-masing.

Untuk kali ini, aku ingin bercerita sedikit tentang "Karena Cinta Itu Sempurna" karena aku juga punya segelintir cerita cinta yang "tersadar" karena novel kedua Indi.

Setelah aku jadian, banyak orang yang berkata bahwa dia tidak pantas untuk berhubungan dengan aku. Alasannya hanya karena aku bodoh dan tidak punya apa-apa. Cukup panas juga kuping saat mendengar kalimat-kalimat itu muncul, tapi aku melihat tulusnya dia mencintai dan menerima aku, dia pernah berkata, "Cinta itu saling mengisi, bukan saling membandingi. Aku mencintai kekuranganmu untuk menjadi nilai lebih jika dibandingkan dengan orang-orang lain."

Kalimat-kalimat itu yang menjadi hubungan aku dengan dia semakin kuat, dan hingga saat kini pun rasa cinta itu tidak pernah berakhir. Aku tahu bahwa cinta memang sempurna jika cinta itu sendiri yang membangun kesempurnaan buat pemilik cinta.
Indi.!!!

untuk Indi dan kawan-kawan :
First Giveaway dari Indi

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes