Coretan Putih diatas Hitam...

Welcome to my site.


Selasa, 16 Juli 2013

Jurnalisme Itu Butuh Essensi Positif

Beberapa bulan yang lalu, ada project bersama teman. Semacam komunitas, tapi memang berasal dari komunitas yang dulu eksis dan sekarang sudah tidak lagi, permasalahan pendanaan dari buildingnya.

Ada semacam pelajaran yang bisa dipetik dari kisah tersebut, bukan membandingkan, tapi itu dipahami sajalah untuk teman-teman yang disana.

Pertama, project yang kita kerjakan termasuk kedalam kategori jurnalistik. Sejatinya, kita berada dibawah naungan UU Pokok Pers No. 40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik hingga Pedoman Media Siber. Apakah teman-teman pernah membacanya?

Terkait membaca atau tidaknya, referensi untuk hal-hal diatas bukan sedikit, banyak berkeliaran didalam google ataupun mesin pencari lainnya, biasanya saya menggunakan jasa Bing Search. Teman-teman jika ingin terus melanjutkan project ini hendaknya memahami sedikit banyak hal-hal diatas.

Baca Juga : Seputar Korupsi Pembanguna Kelok 9

Kedua, project yang kita jalankan (awalnya) bersama itu sebenarnya sudah bisa dikatakan 85persen selesai. Hanya saja, ego dan kemauan dalam diri kita berbeda. Saya hanya ingin project ini selesai tanpa ada dasar dibelakangnya. Toh yang punya project adalah bersama.

Ada beberapa hal yang menjadi dasar pertimbangan saya untuk keluar dari project tersebut.
1. Tentang editor. Tim editor sejatinya adalah orang yang akan meng-edit-kan naskah yang telah ditulis oleh mereka yang meliput. Editor bukanlah yang merangkai kata-kata.
2. Ada dualisme "tujuan" dari project tersebut. Pertama, karena tuntutan salah satu klub mobil yang telah teman-teman janjikan, kedua, niat untuk menyelesaikan project ini secara murni. Seharusnya tidak ada dualisme ini.
3. Photosesion di kampus Unand. Sebenarnya ini salah paham, tapi yang menjadi dasar pertimbangan adalah, kita sama-sama memperlihatkan 'pongah' yang ada. Saya cuma memberikan saran bahwa inlender-inlender disana sangat tidak baik responnya terhadap orang, apalagi diwaktu libur. Tapi teman-teman tidak percaya.
4. Ada hal penting yang seharusnya menjadi fokus utama saya sewaktu itu. Bukan project ini, tapi skripsi yang seharusnya sudah kelar 1 bulan yang lalu. Dan media online yang telah saya rintis jauh sebelum project ini ada. Jadi saya putuskan keluar sepihak.
Judulnya, Jurnalisme itu butuh esensi positif, maksudnya adalah dalam proses mencari, mengumpulkan, mengolah, mengrivew, dan menyebarkan informasi dalam bentuk tulisan butuh hati nurani yang positif. Bukan seperti yang telah kita lakukan.
Saya memang baru dalam dunia jurnalis, dimulai dari kelas 1 SMA hingga sekarang yang sudah memasuki tahun ke 7. Baru merasakan sedikit polemik dalam jurnalistik itu. Pengalaman berharga dari salah satu koran terbesar di kota ini, Singgalang.

Pernah pula teman mengatakan bahwa "kita bisa adu skil" maksudnya apa? Dalam dunia jurnalistik, tidak ada dan tidak akan pernah yang namanya adu skil dalam bekerja, kecuali ikut kompetisi menulis. Sebagai contoh, saat saya menjadi wartawan koran singgalang, saat saya meliput, datang seorang wartawan meminta data yang saya kumpulkan tadi. Thats fine. Begitupun sebaliknya. Wartawan dengan beda payung, seperti koran A dengan koran B, TV A dengan TV B, mereka secara institusi memang berbeda, tapi secara batin, mereka bersaudara.

Semoga saja teman bisa menangkap masuk tulisan ini.
(Tinta Putih)

Senin, 15 Juli 2013

On Fire Bersetubuh Dalam Pergulatan Kata

Nah, ini akan jadi postingan kedua setelah mati suri nya blog ini.

Sewaktu acara Beasiswa Djarum "Leadership Development" di Bukittinggi. Seorang maestro blogger, mbak Margaret, memberikan ilustrasi yang cukup untuk menggugah nafsu untuk terus menulis. Begini ceritanya, 
"Sejatinya seorang blogger bisa bertahan hidup dengan menulis, ini benar, bukan dalam artian secara harfiah bahwa dengan menulis bisa dapat uang, tapi coba lihat saja. Buku-buku terkenal yang sepanjang jaman tidak akan pernah dilupakan oleh orang-orang."
Bayangkan saja coy !!!
Nama kita dikenang sepanjang masa dengan gagasan pemikiran yang cukup adil dipertimbangkan dan dibanggakan oleh anak cucu dan keturunan. Sebagai contoh, Buya Hamka dengan sejuta buku yang tak pernah habis untuk diburu oleh kalangan muda maupun tua.

Membuka bookmark lama ini bukan karena apa-apa, hanya saja blog seorang teman lama (sempat jadi pacar siih :p)  memiliki alur tulisan yang menarik untuk disimak dan tiba-tiba saja kusor mouse beralih ke bookmark-bookmark situs pilihan. Akhirnya menulis lagi.

Sehingga ada tulisan disalah satu media sosial, KESELARASAN JUDUL DENGAN ISI TIDAK PERLU !!!

Apa maksudnya???

Nothing.
(tinta putih)
 
 
 

Minggu, 14 Juli 2013

Let's Get The Party Started

Yah, bener, sudah lama tidak membuka laman ini. Bukan sombong, tapi ini karena kesibukan "nganggur" setelah mendapatkan gelar sarjana. Ada sih niat untuk mencari pekerjaan, tetapi terhalang birokrasi. Aku belum punya KTP !!!

Hahahahaaa...
KTP memang sangat diperlukan, tapi seminggu menjelang puasa kemaren, aku sudah melakukan pengurusan bla bla bla di kelurahan. Jadi bisa ditunggu hingga minggu kedua bulan puasa lah...

Selain telah menamatkan kuliah (sarjana Ekonomi) aku juga sedang sibuk melakukan ritual. Ritual? hahaha.. Bukan ritual menuntut ilmu hitam, bukan juga ritual mengejar uang dengan bersemedi ala dukun-dukun didalam FTV yang tayang di MNC... 

Ritual biasa yang aku lakukan cuma mengejar berita-berita untuk diposting di media online yang sedang aku kembangkan, www.ekspresnews.com 

Selain bergiat dalam kegiatan jurnalistik, aku juga tengah memperlancar berbahasa inggris, alih-alih ingin melanjutkan studi master di Amerika sih, tapi ini sudah mulai menampakan jalannya. Alhamdulillah.

Sekian dululah cerita ini, jika tidak ada aral melintang, pasti akan aku tulisi lagi. Jangan ragu jika nanti aku kehilangan password ataupun username, karena sudah di bookmark di google chrome :)

(tinta putih)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes