Coretan Putih diatas Hitam...

Welcome to my site.


Kamis, 12 Januari 2012

Cinta itu Sebuah Kesempurnaan

"Cinta, adalah anugrah bagi setiap orang yang merasakannya." Ujar seorang gadis yang tlah lama kukenal.
Sepenggal kalimat lain juga ia tuturkan, "Cinta adalah saat dimana kita saling mengisi kekosongan satu dengan yang lainnya." Lagi-lagi tentang cinta. Bagaimana tidak, hidup ini adalah cinta yang merupakan kasih sayang dari orang-orang disekeliling. Bayangkan saja, jika anda berjalan sendirian dimuka bumi ini. Tidak ada satu orangpun yang mengasihi anda. Cukup rumitkah? Bagi penulis, BENAR. Kenapa? Kenapa bagi penulis rumit. Ini merupakan perjalanan singkat yang mengatakan bahwa cinta itu sempurna, kesempurnaannya membawa setiap orang menuju fase pembenaran. Cintanya seseorang kepada Sang Pencipta akan berdampak positif baginya untuk semakin dekat kepada Sang Khalik. Cinta seorang suami terhadap istrinya, orangtua terhadap anaknya dan cinta sesama umat manusia. Semuanya memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam kehidupan lakonnya. Coba pikirkan sejenak. Apa jadinya seorang istri tanpa suami, akan jadi apa seorang anak tanpat orangtua? Apa yang akan terjadi jika didalamnya tidak ada kata Cinta. Penulis beranggapan bahwa, sejatinya cinta adalah tiang untuk mencari segalanya. Oleh karena itu, cinta adalah sumber kekuatan bagi seseorang untuk menjalankan kegiatannya. Bukan semata karena mereka inginkan cinta, tapi mereka butuh cinta dan kasih sayang. CInta hanya untuk mereka yang merasakannya. Kesungguhan cinta terkadang dinlai sebuah candaan. Jarang sekali saat ini kita mendapatkan cinta tulus itu. Seperti barang mewah dan langka. (Tinta Putih)

BANDARA : BAKTI UNAND DI UDARA

Ada yang tahu? Yap, ini adalah sarana untuk membahas seputar permasalahan sosial ekonomi yang ada di Sumatra Barat. Pemikiran dasar dari seorang Akademisi yang tengah menempuh pendidikan S3 di Negri kangguru, Donard Games. Hingga saat ini, acara yang dikemas dalam Talkshow Interaktif, BANDARA : Bakti Unand Diudara, hadir dihadapan pendengar Radio Republik Indonesia 97.5 FM. Bandara ini sebenarnya merupakan sayap dari pergerakan ulung yang diusung oleh PSBE (Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi) Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang. Sudah banyak narasumber-narasumber terkemuka yang dihadirkan, mulai dari politisi, akademisi, mahasiswa, hingga masyarakat sendiri untuk berbagi pengalaman dalam menyikapi persoalan sosial ekonomi. Fakultas Ekonomi tidak kehabisan materi, hadir setiap Senin Pukul 10.00 WIB, Bandara dipandu langsung oleh Refrison Rasyid, SE. seorang penyiar senior di RRI yang sarat dengan pengalaman dan pengetahuan. Jadi, jangan pernah lewatkan talkshow interaktif BANDARA, Bakti Unand di Udara bersama Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia. Semoga para pemerhati masalah sosial ekonomi dapat mengambil bagian dalam program ini demi kesejahteraan kehidupan masyarakat kota Padang. (tintaputih)

Rabu, 11 Januari 2012

Senyumanmu di Pantaiku

Dua hari yang lalu, aku berjalan menyisiri pantai padang. Disana banyak hal yang aku lihat, secara nyata maupun tidak. Bagaimana tidak, pantai adalah tempat sejuta kenangan bersama seseorang dahulu.
keheningan ini pecah saat sebuah mobil mini bus parkir dipinggir jalan, seorang anak membuka pintu mobilnya dan berlarian menuju pantai hingga basah bermain ombak. Tidak lama, (seperti seorang ibu) ia dihampiri, dan tertawa bersama disisa-sisa ombak yang berkejaran. Sang Ayahpun mengabadikan kenangan indah itu didalam kamera SLRnya. Aku tertegun, ternyata wajar saja, dari seri Plat mobilnya BM, terlihat jelas bahwa mereka berasal dari daerah Riau. Logatnya saja sudah kental dengan Melayu. Aku kembali menyaksikan sang surya tenggelam perlahan.
"Ibu sudah katakan, jangan kamu pergi juga." ibuku berkata. Sesaat aku ingin memintakan ijin meminang seorang gadis yang telah lama aku kenal. Hubunganku dengan gadis itu memang sudah lama,dan berarti sudah lama juga ibu tidak menyukainya. Perkerjaanku sebagai seorang kontraktor memang menyita waktu, sehingga kedua orangtua kekasihku ingin agar aku meminang anaknya. Mereka beranggapan bahwa aku masih anak muda yang bermain-main dengan cinta. Kesalahanku disini, aku sangat jarang bertemu dengan ibuku sendiri, selain aku sudah punya rumah sendiri, dan ibuku lebih memilih tinggal bersama adik perempuanku yang sekarang bekerja sebagai pimpinan redaksi koran lokal. Semakin jarangnya aku bertemu, semakin lupa bahwa ibuku pernah mengatakan ketidaksukaannya kepada gadis itu. Adik perempuanku pernah mengatakan kalau ibu telah menyiapkan gadis lain pilihannya beliau untukku. Mereka bahkan telah sepakat untuk mempertemukan aku dua bulan yang lalu, hanya saja aku harus menghadiri pertemuan dengan kolega di Australia. Sehingga kejadian itupun terjadi. Sebulan setelah aku bertemu ibu, aku mendapati surat dari gadisku, ia mengatakan mohon ijin berangkat melanjutkan kuliah s2, orangtuanya pun telah setuju dengan pilihannya. Dia berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau pukul 7.35 Wib menggunakan armada pesawat. Selang keberangkatannya dia hanya tersenyum simpul kearahku dan mengucapkan selamat tinggal. Aku hanya membalas dengan senyuman dan melambaikan tangan. Selang beberapa saat penerbangan, pesawat yang ia naiki mengalami permasalahan turblnsi. Sehingga jatuh di perairan pantai barat pulau Sumatra. Tidak ada korban yang selamat. Semua dinyatakan tewas seketika.
Aku yang sedari tadi termenung mengingat semua kejadian itu, tersentak kaget ketika anak kecil tadi meminta bantuanku untuk mengabadikan kenangan mereka. Aku mengambil kameranya dan memotret mereka bertiga. Hal ini yang dulu sempat menjadi impianku bersama gadis yang telah tenang di sorga sana. Semoga dia bisa melihatku saat berdiri tersenyum ditepi pantai terakhir ini. (Tinta Putih)

Selasa, 10 Januari 2012

Ombak Mentawai : Butuh Profesional

Potensi sumbangan sektor pariwisata terhadap perekonomian bila digarap serius bisa dua kali lipat atau minimal mencapai 9% dari Pendapatan Domestic Bruto.

Seni budaya yang beragam dan pesona keindahan alam adalah daya tarik Indonesia yang bisa dijadikan sektor utama pengerak ekonomi rakyat. Dengan potensi yang sangat besar dan tersebar di berbagai wilayah, sektor ini akan mampu mengangkat perekonomian rakyat hingga ke daerah-daerah pelosok.

Dikutip dari koran harian Media Indonesia, edisi Selasa, 16 Agustus 2011, Ekonom Universitas Padjajaran, Bandung, Ina Primiana, pemerintah harus mencari sektor potensial diluar sektor industri yang masih belum bisa menjadi tumpuan motor perekonomian nasional.

“Perbaikan sektor industri tidak bisa dituntaskan dalam waktu relatif pendek. Sebaliknya, sektor pariwisata relatif lebih cepat dikembangkan dan mampu menyerap tenaga kerja,” tuturnya beberapa waktu lalu.

Memang benar, di kota Padang saja misalnya, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa bergulir disektor pariwisata dan akan menyerap tenaga kerja disektor jasa dan pengembangan. Sehingga potensi sumbangan sektor pariwisata terhadap perekonomian tidak bisa dipandang sebelah mata saja.
 

Meski katanya, hanya menyumbangkan 5% dari produk domestic bruto nasional, sektor ini bila digarap serius oleh pemerintah akan memberikan kontribusi sebesar dua kali lipatnya, sekitar 9% dari PDB, lantas bagaimana jika pemerintah gencar mempromosikannya ke ranah Internasional?

Pariwisata Sumatera Barat pasca gempa dan tsunami
Belum cukup satu tahun, salah satu pulau di sumatera terkena gempa dan tsunami, khususnya pulau Mentawai dan Sikuai. Dua pulau ini sudah sangat terkenal di mancanegara, terutama sekali dengan deburan ombak yang tidak kalah hebatnya dengan deburan ombak kepulauan Hawaii.
 

Sumatera Barat dengan kepulauan Mentawainya dan Sikuai, saat ini tengah kembali berbenah untuk kembali mendatangkan wisatawan lokal maupun wisatawan asing untuk menikmati alam Mentawai dan Sikuai, terlebih lagi kepada wisatawan yang mencintai olahraga surffing.
 

Amerika dan Jepang, dua dari beberapa negara potensial
Amerika Serikat adalah salah satu negara dimana banyak diantara penduduknya yang hobi berselancar. Dengan ini, pariwisata sumbar ini bisa dipromosikan lebih gencar lagi kepada mereka melalui kedutaan besar Indonesia di Amerika.
 

Kerjasama pihak pengelola dengan pemda setempat membukakan jalan untuk investasi secara langsung, ini sangat menguntungkan negara kita. Kebiasaan mereka jika telah berselancar adalah melakukannya lagi dan lagi. Ini tergambar ketika mereka datang dan membooking kamar (hotel atau motel) lebih lama, apalagi jika mereka membawa papan selancar mereka sendiri. Sudah barang tentu mereka akan berlama di kawasan tersebut.Bagi mereka, berselancar ada dua waktu, pertama pagi dan sore, karena pada jam-jam ini, biasanya ombak sedikit lebih tinggi dan lebih mengasyikan bagi mereka.

Lain negaranya lain pula karakteristiknya. Amerika memang sangat berbeda dengan orang-orang Jepang. Hal ini terlihat ketika mereka, orang-orang Jepang membawa papan selancar ke pinggir pantai, perhatikanlah, bahwa mereka lebih lama berdiam dipantai ketimbang berselancar.
Orang Jepang berselancar di Indonesia bagi mereka sama seperti mereka bermain dirumahnya sendiri. Anggapan ini yang menjadikan mereka betah berada di negara kita. Dan hal ini pula yang harus kita pertahankan.


Potensi Mentawai dan Sikuai menjadi ikon pariwisata internasional tidaklah gampang. Banyak faktor-faktor teknis yang harus segera ditindak. Salah satunya adalah keamanan. Dimana faktor keamanan mengambil peran penting untuk mengaet para wisatawan asing datang. Bayangkan saja, jika keamanan di pulau tersebut rentan, akan ada-ada saja permasalahan yang muncul terkait faktor keamanan, seperti kutipan-kutipan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.


Untuk itu, pihak pengelola telah melakukan proses penjagaan resort, mereka bekerja sama dengan aparat untuk melakukan penjagaan. Ada satu hal yang sangat menarik, bagaimana gaya hidup dua negara yang akan menjadi tujuan utama kita. Pola hidup yang suka menghabiskan waktu di club atau bar-bar untuk mendengarkan musik DJ dan minum.


Bagi mereka mengunjungi Hawaii untuk berselancar memang mudah, tapi tidak semudah mengunjungi Mentawai dan Sikuai, memiliki ombak yang hampir sama dan fasilitas yang tidak kalah lengkapnya. Perbedaannya hanya permasalahan biaya, perbandingannya 3:1
Tapi, mereka tentu sangat jeli melihat pariwisata yang akan mereka kunjungi, murah bukan berarti murahan, sedangkan mahal belum tentu bagus dan berfasilitas yang mumpuni. Untuk itu, pihak pengelola terus menjual potensi ini kepada lingkungan internasional.

Kesimpulan
Ternyata biaya yang murah dan fasilitas oke, menjadi daya tarik bagi wisatawan asing untuk mengunjungi ikon pariwisata ini. Amerika dan Jepang memiliki gaya hidup yang sesuai dengan apa yang disuguhkan oleh pihak pengelola.
Dalam hal ini, kerjasama dan dukungan dari pihak-pihak luar menjadi penting untuk terus mendatangkan wisatawan asing dan jika perlu, mereka bisa menjadi investor dan menanamkan modal untuk pembangunan negri ini.
Saran
Jika dilakukan promosi yang gencar kepada dunia internasional terkait potensi pariwisata dan mendatangkan wisatawan asing ke negri ini, bisa menunjang pertumbuhan ekonomi rakyat. UMKM yang ada di negri bisa bergairah dan mereka (Amerika dan Jepang/red) sangat antusias dengan hal-hal unik.
Jadi, tidak salah jika kita memilih Amerika dan Jepang sebagai potential market dalam mempromosikan ikon pariwisata dan mendatangkan mereka untuk menikmati alam negri ini.(tintaputih)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes