Coretan Putih diatas Hitam...

Welcome to my site.


Minggu, 09 Oktober 2011

It's About Change

1. Pendahuluan

Pernah terpikirkan ketika berbicara tentang “Budaya Perusahaan” itu sendiri, bagaimana menciptakan budaya perusahaan yang nantinya akan menjadi identitas dari suatu perusahaan tersebut dan mampu mempertahankan “Budaya Perusahaan” demi kelangsungan hidup organisasi dimasa yang akan datang.

Mengatur sebuah perusahaan yang memiliki banyak elemen didalamnya, salah satunya adalah sumber daya manusia yang sangat beragam pula bentuk, tingkah laku dan cara atau pola pikir tiap sumber daya manusia.

Didalam memanajemeni sumber daya manusia yang ada, kiranya “Budaya Perusahaan” ini yang akan memberikan batasan kepada semua sumber daya yang ada, baik itu modal, capital, maupun manusia itu sendiri yang disebut dengan karyawan nantinya.

“Budaya Perusahaan” memiliki unsur nilai yang sangat dominan didalam struktur organisasi. Baik dibidang budaya manusianya maupun budaya gabungan dari seluruh komponen yang ada didalamnya.

“It’s About Change” adalah langkah maju yang ditunjukan oleh sebuah perusahaan dalam meniti jalan bisnis yang akan ditempuh. Satu kata, “PERUBAHAN” adalah modal yang menjadi sentral dalam topic kali ini. Bagaimana tidak, cobalah berpikir dan renungkan sejenak, ketika sebuah perusahaan berjalan tanpa identitas atau tanda pengenal, maka pesaing bisnis tidak akan mengenal perusahaan kita sendiri.

Dilain pihak ada perusahaan yang tidak mau untuk unjuk identitas, mereka memang lebih cendrung kepada sebuah pekerjaan yang menuntut penutupan identitas, seperti Badan Intelijen Negara yang mesti samar-samar dalam pekerjaan.

Identitas memang sangat dibutuhkan, sepertinya halnya budaya perusahaan yang akan mengidentitasi perusahaan ketika bersaing dalam persaingan bisnis juga harus mampu menjaga nama baik budaya mereka. Budaya perusahaan juga merupakan tujuan dari kepercayaan karyawan terhadap atasan maupun kolega bisnis mereka.

Perubahan yang dewasa ini sering dilakukan oleh perusahaan cendrung menurun, tak obahnya seorang sopir yang membawa penumpangnya mundur dari jalan yang seharusnya mereka tempuh. Sopir adalah pimpinan dan penumpang adalah karyawan. Dimana diantara dua unsur tersebut harus sejalan dan tidak bertolak punggung. Jika itu terjadi, maka mereka harus melakukan perubahan, perubahan yang membawa perusahaan kearah yang lebih memiliki identitas, kearah yang lebih memiliki tapal batas dalam menjalankan kegiatan perusahaan.

Perubahan juga tidak hanya berada pada satu sisi saja. Perubahan ini juga berkonsolidasi terhadap perubahan pasar. Sementara itu, para manajer dan pemiliki perusahaan berpikir untuk mengantisipasi siklus perubahan yang sangat cepat yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
It’s About Change bukan satu-satunya masalah yang dihadapi oleh perusahaan, tapi yakinlah jika tahap awal ini tidak berhasil ditaklukan oleh perusahaan, bersiaplah untuk gulung tikar dan beralih profesi menjadi orang lain.

2. Pembahasan Teori

• It’s about change tidak mudah dan juga tidak sulit.
Change, dua makna yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan. Pertama, tidak selamanya perusahaan itu stabil dan pasti akan ada masa-masa sulit dan mengharuskan mereka menciptakan kembali Budaya yang sesuai dengan filosofi perusahaan.
Makna lain adalah perubahan terhadap semakin pesat dan cepatnya perkembangan dunia bisnis. Perusahaan adalah bagian dari bisnis tersebut sehingga mengharuskan para pimpinan mencari akal untuk mampu menghadang perubahan tersebut dengan kentalnya Budaya yang mereka miliki.
Selama Budaya Perusahaannya kuat, maka perusahaan akan mampu melewatinya. Jika tidak, ciptakanlah budaya perusahaan.

• Perbedaan kultur menjadi persoalan penting.
Kultur budaya memiliki peran penting dalam membentuk budaya perusahaan. Dari satu perspektif nyata, pemecatan seorang manajer adalah sebuah bukti kegagalan dari perusahaan. Berpikir terlalu lama untuk membangun kembali budaya perusahaan yang sehat dengan manajemen perusahaan yang benar juga merupakan sebuah kegagalan.
Untuk itu perusahaan harus menemukan cara untuk membangun kembali, menemukan kembali dan rencana budaya usaha yang lebih baik dalam mendukung tujuan bisnis perusahaan.

• Perubahan dan Budaya Perusahaan.
Ada yang tahu dengan perubahan sebenarnya membawa dampak positif dalam perusahaan? Sayangnya, dalam praktek nyata, perubahan dunia nyata membawa efek negative terhadap perusahaan, terutama terhadap budaya perusahaan.
Dilema manajer. Bagaimanapun juga, perubahan dunia diluar perusahaan juga menjadi dilema manajer. Sekilas saja, sebuah perusahaan yang harusnya mendapatkan proyek besar di daerah potensial, tapi karena perubahan gaya hidup saja membuat perusahaan itu harus mengikhlaskan proyek besar tersebut.
Satu penyebabnya hanya karena perubahan gaya hidup tidak sesuai dengan budaya perusahaan yang diterapkan. Bagaimanapun juga, budaya perusahaan tidak selamanya tetap, ada beberapa hal yang mesti direvisi kembali.
Undang-undang sebagai dasar Negara saja boleh direvisi, kenapa budaya perusahaan tidak boleh direvisi. Tergantung siapa manajer dan pimpinan dari perusahan tersebut. Kebijakan adalah tiang utama dalam penentuan nasib perusahaan yang menghadapi perubahan gaya hidup yang berpengaruh terhadap perusahaan.

It’s About Change to Corporate. Sedikit lebih enak didengar ketika dibaca dalam bahasa asing ( Inggris-Edt ) begitu juga dengan perubahan yang lebih enak jika digunakan perubahan asing yang bisa diterima oleh bangsa ini.
Lucunya, ada beberapa perubahan yang mendasar pada budaya asing, tapi orang-orang kita, khususnya bangsa Indonesia lebih cendrung untuk menolaknya. Kita lebih banyak terpengaruh dengan budaya yang buruk tanpa saringan. Tetapi untuk yang satu ini berlainan konsep, pertama kita masih tidak suka jika ada investasi berpotensi masuk kedalam ranah minang.
Masyarakat minang masih memiliki budaya tertinggal. Tanah ulayat masih dipertahankan karena sebuah nilai, toh tanah tidak akan dibawa mati. Mereka (Niniak Mamak-Red) tidak pernah mau untuk bernegosiasi dalam hal yang satu itu. Disana saja sudah terlihat bagaimana proses pengkerdilan pikiran yang berimbas pada budaya perusahaan developer yang ingin mengembangkan wilayah.
Hanya karena masalah budaya yang tidak mereka sukai. Mungkin saja, perubahan budaya belum dimengerti betul oleh tetua adat kita. Ada baiknya juga mereka ikut kuliah budaya perusahaan ini.
Lalu, muncul pertanyaan penting dalam topic ini. Apa solusi untuk menghadapi perubahan dunia bisnis bagi para manajer?
Cukup mudah untuk dituliskan, cukup rumit untuk diinterprestasikan kedalam wujud nyata. Langkah pasti yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi perubahan budaya adalah me-review kembali budaya perusahaan masing-masing. Apakah masih relevan dalam dunia yang serba canggih sekarang. Apakah masih bisa diwujudkan sementara permintaan karyawan tidak seperti yang tertuang dalam budaya perusahaan.
Menjadikan budaya perusahaan sejalan dengan perubahan cukup gampang. Yaitu dengan memilih manajer yang bisa dan siap menghadapi perubahan, perubahan dari dalam dan perubahan dari luar. Tapi ingat, manajer yang baik adalah manajer yang mampu menjadikan budaya sebagai teman, bukan sebagai musuh yang harus ditaklukkan.

3. Kesimpulan

Budaya Perusahaan adalah sebuah nilai yang harus dimiliki sebuah perusahaan. Dimana pelaku budaya harus mampu mensinergikan unsur-unsur didalamnya untuk berkolaborasi menghadapi perubahan-perubahan yang ada didepan mata.

Semakin cepatnya perubahan yang dihadapi oleh perusahaan, terutama masalah budaya menjadikan perusahaan beserta elemen-elemen didalamnya bekerja keras menghadapi persaingan yang semakin tajam nantinya. Butuh keseriusan bagi manajemen dalam menghadapi perubahan iklim budaya dimasa sekarang dan akan datang.

It’s About Change merupakan langkah awal untuk kembali menempuh tajamnya persaingan dunia bisnis. Melakukan sedikit perubahan budaya yang tidak diterima dalam dunia bisnis global adalah langkah pasti menuju keberhasilan. High risk, high return mesti diingat.

Butuh pimpinan yang mengerti terhadap perubahan yang semakin hari semakin cepat dengan semakin tajamnya persaingan dunia bisnis perusahaan. It’s About Change membawa angin segar bagi setiap pimpinan atau karyawan yang benar-benar ingin berhasil dan menyukai keberhasilan, dalam arti kata, pimpinan dan karyawan yang senang untuk bermain “aman” dalam dunia bisnis adalah orang-orang yang gagal.

4. Referensi

Buku : Jerome Wants, Corporate Culture
Mary Anne Devanna, The Portable MBA
Jurnal, Human Resourses Management

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes