Aku masih sendiri. Yah, itulah kiranya alasan kenapa aku sering menggoda cewek-cewek fakultas ekonomi. Tapi, itu bukan alasan yang utama. Pernah suatu hari, aku tengah berjalan dengan pongahnya di koridor jurusan, tampak jelas diujung koridor berdiri senior-senior BP tua, tapi, aku (masih dengan pongahnya) berjalan sambil menghisap rokok.
Dua orang cewek melintas tepat didepanku, cewek pertama berjalan dengan lenggokan kiri kanan bak bidadari yang turun dari khayangan dan mandi di sungai amazon, aroma parfumnya jelas mahal.
Dia senyum kearah ku, tentu saja aku juga harus membalas senyumannya. Ia berhenti dan berkata, "maaf kak, boleh kenalan g?"
Dua tahun yang lalu okelah karna aku masih punya seorang cewek yang biasa aku ajak ngobrol, tapi sekarang, tidak lagi, aku sudah sangat benar-benar tidak bisa bermain kata dengan lawan jenis.
Tapi, ia menunggu jawaban dari pertanyaannya, dengan sigap ku jawab, "maaf, ada janji dengan dosen." tuturku cuek.
Setelah berlalu, aku mulai berpikir (-tumben berpikir) rasanya aku keterlaluan. Dan rasanya tidak ada salahnya kalo mereka (cewek) kenal dengan ku. Makanya, mulai saat itu, aku hilangkan pikiran untuk tidak berkomunikasi dengan lawan jenis
Selang beberapa hari, ada seorang teman cewek yang kukenal baik sejak SMA dulu, dia baru putus dengan cowoknya. (aku juga kenal dengan cowoknya) Melihat hal itu, aku turut prihatin dengan perasaannya, sebab, aku tahu bagaimana rasanya jika ada pada posisi dia.
Lanjut saja, aku mulai komunikasi dengannya baik dengan pesan, face to face, bbm-an, aku selalu merayu-rayu dia, selalu aku bertutur manis. (Maklum, syndrome jomblo) Tapi, dia memang cantik, baik, pinter, putih dan bulat, sama dengan aku yang sekarang.
Hal itu menjadikan nilai tambah sebenarnya buat dia.
Aku ingat kalo dia bilang, "gombalin aku lagi donk..."
Setidaknya kalian bisa artiin, tentang gombalan ku akhir-akhir ini. (*)
2 komentar:
tetap semangat.. sukses yaa gombalannyaaa.. hehe
hahahaaaaa......... pasti semangat dan terus bergombal>>>>>
Posting Komentar