Sejauh mata memandang samudra, kala itu "kencan" di panorama gunung padang. Tepatnya di Taman Siti Nurbaya. Tapi, awalnya hanya jalan-jalan di kebun teh kawasan Solok. Dan dilanjutkan ke tempat yang fenomenal ini.
Entah mengapa, setelah terjadi peristiwa tersebut, kami mengulang lagi di sini. Taman Siti Nurbaya. Bisa jadi ini sebuah kesengajaan, awalnya hanya ingin berfoto-foto ria saja disini, tapi entah setan apa yang sedang bersama kami, terjadi lagi peristiwa itu.
Tinta putih vs Tinta Emas. Begitulah yang terjadi sekiranya. hampir genap 4 tahun lama menjalin kasih, baru ditahun-tahun terakhir ini lah peristiwa-peristiwa yang seharusnya tidak terjadi ini muncul dan kami lakukan. Entah kenapa harus dituliskan didalam blog ini, takut rasanya kalau saja timbul persepsi bahwa si- Tinta Putih adalah orang yang jahat dan tidak pernah menghargai seorang wanita.
Maaf, bukan itu maksudnya, wanita memang harus dijaga, harus dikasihi, tapi sejujurnya, hal-hal dan peristiwa yang telah terjadi itu bukan kehendak hati dari si-Tinta Putih sendiri. (Maaf) Peristiwa itu terjadi karena dia yang inginkan.
"Kalau memang ku salah, tolong maafkanlah." Tutur si- Tinta Putih kepada penulis.
Hari demi hari berlalu, ia menuturkan kalau perasaannya tidak berubah, tapi pertengahan bulan Desember 2010 ia telah memutuskan hubungan yang telah dibina sejak hampir 4 tahun belakangan ini. Memang, jarak yang memisahkan mereka terbilang cukup jauh, Ibu Kota dan Nagari Minang.
Satu pesan saja buat si- Tinta Putih, "hidup ini indah kalau kita pandai mengakalinya, masih banyak teman yang akan menjadi tempat tertawa." salam hangat untuk kalian semua. (Tinta Putih)
0 komentar:
Posting Komentar