Apa yang akan terpikir jika saat ini dikesunyian dan pikiran yang melayang. Hahaha, secara harfiah, pasti yang terpikir adalah "pangana" kumuh untuk mencari pergaulan dengan wanita atau laki-laki sebagai pasangan. Jauh dari itu, kadang-kadang ada yang berpikir tentang agama, itupun satu-satu orang. Kalau ada.
Saat bosan menunggu seseorang diperpustakaan kampus yang sangat sunyi. Seorang anak muda tengah memperhatikan seorang wanita, jika dilihat dari raut wajahnya sangat menawan, tapi ternyata lebih menawan jika dipandang dari dekat.
Kata teman saya sesama bloger, Rahkmat, kalau keadaan seperti itu, pasti sungguh susah untuk memilih, kalau ada jadwal kuliah, bisa jadi lebih memilih Titip Absen dan memperhatikan lebih lama lagi wanita yang menjadi sorotan mata laki-laki tersebut.
Alih-alih berpikir kumuh, lebih baik penulis menuturkannya didalam blog ini, secara naluri sekarang keadaan telah ramai, ada beberapa junior, sayangnya mereka semua perempuan yang tengah mengerjakan tugas kuliah Ekonomi Makro.
Balik memperhatikan seorang perawan yang berada diujung sana. Kalaulah teman saya itu ada, pasti dia akan berkomentar seperti ini, grrr...
Maksudnya pasti juga bernafsu dengan cewek itu, untung saja dia tidak ada. Jika diberi gambarannya adalah, lebih indah memandang seorang perenang dari pada memandang seonggok daging yang nyaris memperlihatkan seluruh lekuk tubuhnya itu, kalau imam ini goyah, pasti terkena dia.
Setelah beberapa saat duduk disini, ternyata melihat dia langsung dari depan, full face, ternyata dia sudah agak berumur. Dan seketika itu juga, muncul seorang teman yang dikenal dari sebuah situs jejaring sosial, diapun mengurai kata,"ketua, cewek yang diujung itu bisa dipake, kalau mau calling aja, tapi hebatnya, dia setiap main selalu perawan, alias perawan tua terus, ketua." tuturnya mencerca dan berlalu. (Tinta Putih)
0 komentar:
Posting Komentar