Damai saat semua berkumpul dan tertawa bersama, walau terkadang beberapa waktu tegang karena medan jalan yang ditempuh menuju aceh cukup ekstrem. Tapi, menghabiskan waktu bersama keluarga memang sekaranglah saatnya, jika nanti telah dewasa, pasti sudah memiliki jalan hidup masing-masing.
Sejauh mata memandang, hamparan sawit di Provinsi Riau perbatasan Sumatera Utara menjadi santapan, beberapa kali aku menyetir dengan porsi waktu 3 jam lebih, bergantian dengan abang dan papa. Niat untuk melihat dan bersilaturahmi dengan nenek yang sudah semakin tua, adalah tujuan utama perjalanan akhir tahun itu.
Entah apapun itu, aku tidak memiliki firasat sedikitpun, tanggal 31 dini hari, aku kembali dan mendapati rumah dalam keadaan sudah terbuka. Ya, maling. Setelah di cek, benar, 2 laptop dan 1 netbook yang disimpan didalam lemari raib dibawa kabur.
Awalnya kami menduga maling masuk lewat pintu lantai atas, ternyata paginya setelah di cek sekeliling rumah, maling berhasil masuk melewati jendela dengan membobol terali besi yang ada.
Cukup kaget dan hanya bisa berujar Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. (Tinta_Putih)
1 komentar:
Bersabar dan tawakkal .Pasti ada hikmah dibalik semua, dan Tuhan tidak tidur, pasti ada yang terbaik bagiNYA
Posting Komentar