Tinta Putih dalam kemurnian alam
Kemurnian alam adalah inspirasi dalam menuliskan tinta untuk merangkai kata demi kata, sehingga menjadi sebuah kalimat padu yang memiliki makna guna.
Tinta Putih dalam kemurnian alam
Kemurnian alam adalah inspirasi dalam menuliskan tinta untuk merangkai kata demi kata, sehingga menjadi sebuah kalimat padu yang memiliki makna guna.
Tinta Putih dalam kemurnian alam
Kemurnian alam adalah inspirasi dalam menuliskan tinta untuk merangkai kata demi kata, sehingga menjadi sebuah kalimat padu yang memiliki makna guna.
Jumat, 26 Oktober 2012
Gadis : "Ga Sebisa Kamu Mensiasatinya"
20.23
Tinta Putih
2 comments
Ada satu percakapan lewat bbm yang menjadi perhatianku, bagaimana tidak, seorang cewek yang tergolong baru aku kenal mengatakan bahwa "Aku orangnya ya begini, otak aku kecil, ga sebisa kamu mensiasatinya."
Cukup lama aku mengulang kembali transkip percakapan itu, tapi setidaknya aku mengerti satu hal, bahwa kita, manusia, tidak pernah sama satu dengan yang lainnya. Cewek yang belum lama aku kenal itu adalah seorang mahasiswi di kampus ku, hanya saja kami berbeda jurusan.
Cukup lama juga aku menyelami pikiran saat melihat satu kalimat demi kalimat yang ia kirim. Hanya saja, aku membalas kepadanya "Pemenang membuat sesuatu terjadi... Pecundang membiarkan sesuatu terjadi" sebuah kalimat yang pernah aku baca disalah satu buku, hehehee aku lupa judulnya karena dirumah sangat banyak buku-buku yang berserakan, terutama didalam kamar.
Oke, yang menjadi pertanyaannya adalah, cewek itu hanya butuh satu sosok yang bisa memberikannya inspirasi. Ada yang tahu kenapa harus?
Nah, sebelumnya, cewek yang dimaksud harus aku sembunyikan identitasnya, kode etik jurnalistik loh.
:D
Yap, kenapa harus? pertama, setiap dia membuat status didalam bbm nya, selalu dengan nada yang sama. Maksudnya, terdengar seperti kegalauan, kegelisahan, keragu-raguan, dan lebih tepatnya tidak adanya kekuatan dari yang ia tuliskan.
Bukan hanya tentang hidup kan. Tapi, kalo aku sedikit menebak, ini pasti tentang cinta..
Cinta oh cinta? haruskah aku membahas lagi tentang apa yang telah menjerumuskanku kedalam jurang yang sangat mengerikan? Apa harus aku buka lagi pikiran tentang cinta? Aku rasa tidak pantas. Tapi, bagaimana dengan kasus diatas?
Coba ku pikir dulu ya. Bukan permasalahan tentang takut dengan cinta itu atau tidak mau terlibat dengan perasaan. Hanya saja, aku sudah cukup muak dengan pembahasan terhadap sesuatu yang seharusnya ada pada tempatnya.
Pertama, cinta itu lebih tepat antara anak dan orang tua. Tidak ada kasih yang lebih penting daripada kasih antara anak dan orang tua. Bukan berarti cinta antara dua insan yang berlainan jenis tidak penting. Tapi, tunggu dulu, aku ceritain tentang kasih anak dan orang tua.
Mungkin telah banyak dituliskan didalam buku-buku tentang cinta / kasih anak dan orang tua. Kekuatan cinta sejati sebenarnya ada pada cinta yang pertama ini. Bayangkan, saat seorang anak butuh kasih sayang, kasih sayang orang tualah yang paling dan paling bersahabat. Kasih sayang orang tua lah yang membuat kita lebih segar dari pada kasih siapapun.
Didalam agama ku juga seperti itu, Ridho Allah terletak pada Ridho Orang tua. Itu juga berarti bahwa kasih sayang Sang Khalik terletak pada kasih sayang orang tua. Ada yang komplain?
Kedua. Memang itu itu antara dua insan yang berlainan jenis. Tapi apakah memiliki rasa jika dua insan itu belum cukup usia dan belum sah ? Oke, jika saat ini hanya cinta antara dua insan itu wajar, tapi harus dengan logika yang kuat, ingat, apa benar dia pasangan hidup kita sebenarnya?
Mama ku pernah berpesan, kamu boleh berpacaran, tapi sebelumnya berpikir jernihlah, apakah benar orang yang kamu pilih itu kelak menjadi pendamping mu? Saat ini yang paling penting adalah menamatkan pendidikan dan mengapai semua cita-citamu. Untuk permasalahan cinta, cinta kami sebagai orang tua tidak akan pernah habis, walaupun nanti saat kamu telah berhasil dan mendapatkan pendamping yang kalian saling mencintai, pasti akan datang pada waktunya.
*oke, cukup jauh dan berputar aku menulis kali ini.
Jika permasalahannya tentang cinta, aku tidak akan berkomentar sekarang. Tapi jika permasalahannya hanya sekedar "bagaimana cara mensiasatinya" pasti kita temukan jalan untuk menyelesaikannya. (Tinta Putih)
@abdimasa @eksprenews
www.ekspresnews.com
Senin, 22 Oktober 2012
Untuk Febby Mellisa, Sahabatku
10.42
Tinta Putih
2 comments
Entah apa yang harus di tulis didalam blog ini lagi. Bukan kehabisan ide, hanya saja benar kalau penulis butuh waktu tambah. Bukan karena penulis merasa 'maruk' karena tidak cukup dengan 24 jam yang tersedia.
Oke, untuk kali ini, satu cerita singkat akan penulis tulis disini, tapi ada satu permasalahan yang datang, pertama, penulis tidak bisa menentukan judul dari cerita ini. Loh, kok bisa? Jadi, karena nanti, setelah cerita ini selesai penulis bingung menentukan judul mana yang pas dan tepat untuk di tuliskan. Mungkin teman-teman yang membaca nantinya bisa memberikan sedikit gambaran tentang judul yang harus kita tuliskan.
Kedua, nah, hmmm, sebenarnya ada beberapa masalah, tadi yang pertama sudah jelas bahwa penulis bingung dengan judul. Untuk yang kedua ialah penulis ragu untuk menyampaikan isi dari cerita yang akan penulis paparkan. Jauh dari lubuk hati yang paling dalam, penulis berharap bahwa dengan isi yang penulis paparkan dapat memberikan makna kepada pembaca nantinya. Hanya saja, keraguan itu muncul saat keinginan itu bercabang.
Ya, seperti ingin menyampaikan makna dengan tersirat ataupun tersurat. Jika nanti para pembaca telah selesai membaca cerita yang akan penulis paparkan, pasti rekan-rekan pembaca bisa mengerti dan paham.
Mungkin permasalahan ketiga yang sungguh membuat permasalahan ini kompleks.
Rekan pembaca ada yang tahu?
Oke, yang ketiga adalah, penulis tidak tahu kapan harus memulai untuk menuliskan cerita tersebut. Entah permasalahan tentang judul, isi dan makna, tapi penulis sangat sedih, karena penulis tidak tahu kapan harus melakukan penulisan itu agar pembaca bisa membaca dan memahaminya.
Jika teman-teman yang membaca tulisan ini bisa tersenyum, semoga saja teman-teman selalu tersenyum dan mendapatkan kebahagian yang seharusnya tidak perlu teman cari. Ingatlah, kebahagian itu ada selalu disekeliling teman-teman. Untuk itu, penulis mengucapkan mohon maaf karena telah mengambil sedikit waktu kebahagian teman-teman yang sedang membaca tulisan ini. (Tinta Putih)
note : @abdimasa @ekspresnews
klik www.ekspresnews.com