Carut-marut itulah yang menggagasi mediasi ini. Banyak jalur yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak dalam menyelesaikan "sengketa" agar tidak berkelanjutan. Dasar-dasar moral menjadi latar belakang dalam pergerakan ini.
Universitas Andalas khususnya, sedang fokus dengan world class University. Rektor sendiri mengharapkan pergerakan yang cepat dan peran serta dari setiap unsur yang ada. MAhasiswa contohnya, peraturan yang dibuat dan ditetapkan oleh pimpinan tidak pernah yang memberatkan mahasiswa itu sendiri.
Hanya saja, ada beberapa kalangan mahasiswa yang selalu '
Satu perkara ini bisa menjadi contoh buat kita semua, khususnya para aktivis kampus. Upaya melakukan tinjauan kembali adalah langkah positif, penulis yakin, pihak kampus yang saat ini selaku unsur pimpinan tidak akan naik pitam jika ini terjadi, bahkan mereka-mereka sangat menerima baik kedatangan para aktivis untuk melakukan pertemuan.
Ada lagi yang baru, kampus Unand saat ini sekiranya ada belasan titik koridor kampus yang dimanfaatkan oleh para penjual makanan, sebut saja one-one PKL. Beriringan dengan munculnya isu kenaikan biaya kuliah, isu penggusuran lapak One-one ini juga sedang-sedang hangatnya.
"Kampus yang bagus itu, tercermin dari dalam kampus itu sendiri, salah satunya tatanan kampus yang nyaman." Ujar salah seorang aktivis. Memang benar, ada beberapa mahasiswa yang memback up One-one tersebut sehingga muncul pro dan kontra dalam hal ini.
Beberapa masalah diatas, hendaknya disikapi dengan pola pikir intelek. Bagaimana tidak, sebuah perkara diselesaikan dengan cara tidak hormat, apa kata dunia, sementara itu kita adalah kalangan intelektual yang hendaknya bisa menahan diri dan mau untuk duduk bersama dalam mencari penyelesaian masalah yang ada.
Jadi, setiap kebijakan yang menurut para rekan-rekan aktivis kampus kurang berkenan, hendaknya dilakukan tinjauan kembali bersama unsur pimpinan, mari duduk bersama dan mencari titik ketidaksenangan atas kebijakan tersebut.
Tidak semua kebijakan yang dirasa harus diselesaikan dengan cara demo atau menghujat, kita semua bisa melakukan cara lain untuk menemui titik kesepakatan bersama.(Tinta Putih)